JAKARTA (Bisnis.com): Maskapai Batavia Air mengumumkan sanggup mengambilalih layanan penerbangan haji sebanyak 20.000 - 25.000 jemaah pada musim haji tahun ini.
Direktur Niaga Batavia Air H Pandiangan mengatakan kesiapan itu disampaikan menyusul rencana pemerintah dan DPR menender penerbangan haji pada musim haji tahun ini.
"Untuk haji ini akan kita siapkan dua pesawat, tipenya Airbus A330-300 atau Boeing 777-300, dengan dua itu bisa mengambil 20.000-25.000 jemaah, tidak cover semuanya, kalau ada 17 pesawat baru bisa," katanya seusai RDPU dengan panja BPIH Komisi VIII DPR, hari ini.
Bila diizinkan Batavia menyatakan siap melayani penerbangan haji untuk embarkasi Jakarta dan Surabaya. Saat ini, dia melanjutkan maskapai itu akan memulai penerbangan perdananya ke Jeddah pada 23 Mei 2010.
Layanan itu bisa diimplementasikan setelah kerja sama pemerintah Kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia yang memberikan keleluasaan kepada maskapai penerbangan nasional.
"Secara logika pemerintah dapat memberikan kesempatan yang sama kepada Batavia untuk melayani penerbangan haji. Sebagai airlines kita sudah siap, tetapi kan bedanya ini ibadah. Ini tamu-tamu Allah jadi service-nya harus spesial," ujarnya.
Dia menyatakan pihaknya akan menetapkan tarif penerbangan yang lebih kompetitif dengan tetap mengedepankan kualitas pelayanan.
"Kompetitif lah, kalau bisa dibawah US$1.754, bisa lah sedikit di bawah itu. Kami akan sampaikan besaran tarif itu ke DPR. Kami menunggu putusan DPR."
Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding menyatakan biaya penerbangan merupakan komponen terbesar dengan komposisi mencapai 52,7% dari total biaya penyelenggaraan haji.
Dia menargetkan tarif penerbangan haji pada tahun ini bisa dipangkas guna menurunkan total biaya penyelenggaraan haji. Kementerian Perhubungan sendiri tahun ini telah mematok tarif penerbangan haji sebesar US$1.754 atau Rp16,7 juta per jemaah.(fh)
Direktur Niaga Batavia Air H Pandiangan mengatakan kesiapan itu disampaikan menyusul rencana pemerintah dan DPR menender penerbangan haji pada musim haji tahun ini.
"Untuk haji ini akan kita siapkan dua pesawat, tipenya Airbus A330-300 atau Boeing 777-300, dengan dua itu bisa mengambil 20.000-25.000 jemaah, tidak cover semuanya, kalau ada 17 pesawat baru bisa," katanya seusai RDPU dengan panja BPIH Komisi VIII DPR, hari ini.
Bila diizinkan Batavia menyatakan siap melayani penerbangan haji untuk embarkasi Jakarta dan Surabaya. Saat ini, dia melanjutkan maskapai itu akan memulai penerbangan perdananya ke Jeddah pada 23 Mei 2010.
Layanan itu bisa diimplementasikan setelah kerja sama pemerintah Kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia yang memberikan keleluasaan kepada maskapai penerbangan nasional.
"Secara logika pemerintah dapat memberikan kesempatan yang sama kepada Batavia untuk melayani penerbangan haji. Sebagai airlines kita sudah siap, tetapi kan bedanya ini ibadah. Ini tamu-tamu Allah jadi service-nya harus spesial," ujarnya.
Dia menyatakan pihaknya akan menetapkan tarif penerbangan yang lebih kompetitif dengan tetap mengedepankan kualitas pelayanan.
"Kompetitif lah, kalau bisa dibawah US$1.754, bisa lah sedikit di bawah itu. Kami akan sampaikan besaran tarif itu ke DPR. Kami menunggu putusan DPR."
Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding menyatakan biaya penerbangan merupakan komponen terbesar dengan komposisi mencapai 52,7% dari total biaya penyelenggaraan haji.
Dia menargetkan tarif penerbangan haji pada tahun ini bisa dipangkas guna menurunkan total biaya penyelenggaraan haji. Kementerian Perhubungan sendiri tahun ini telah mematok tarif penerbangan haji sebesar US$1.754 atau Rp16,7 juta per jemaah.(fh)
sumber: http://web.bisnis.com/sektor-riil/transportasi/1id182183.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !